cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertambangan
ISSN : 24424234     EISSN : 29863910     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2021): Maret" : 15 Documents clear
STUDI KARAKTERISTIK MASSA BATUAN DAN EVALUASI PENYANGGA KAYU PADA LUBANG TAMBANG BATUBARA BMK-35 CV.BARA MITRA KENCANA KEC. TALAWI, KOTA SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT Renaldo Pratama; Barlian Dwi Nagara; Bambang Wisaksono
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa kendala yang sering ditemui di lubang bukaan tambang CV. BMK ialah adanya retakan dan patahan pada kayu penyangga. Retakan dan patahan ini sering terjadi dikarenakan rancangan antar penyangga yang tidak sesuai dengan tegangan bending pada massa batuan, sehingga menyebabkan kekuatan kayu tidak sanggup menahan beban batuan di sekitarnya. Retakan dan patahan ini terjadi dengan waktu atau periode yang tidak menentu (tidak terprediksi).Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi massa batuan, pengujian sifat mekanik batuan dan pengujian sifat mekanik pada kayu yang digunakan sebagai penyangga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan tegangan bending massa batuan, mengetahui faktor keamanan penyangga kayu yang digunakan pada lubang tambang pada jarak 2 meter dan mengevaluasi pemasangan penyangga kayu yang digunakan di lubang tambang BMK-35.Berdasarkan metode analitik yang digunakan dengan kriteria keruntuhan Hoek Brown, nilai faktor keamanan (FK) pada sistem penyanggan pada lubang bukaan dengan dimensi lebar 2,5 m dan tinggi 2 m dengan jarak antar set 2 m pada bagian cap penyangga jenis kayu Kolek Lansek (FK=1,12), Medang (FK=0,72), Kaliandra (FK=0,40), Nyawai (FK=0,37) dan Cempedak (FK=0,57), dapat disimpulkan bahwasanya kelima jenis kayu tersebut tidak aman dan harus selalu dilakukan penyisipan setiap terjadi retakan atau patahan. Sementara itu pada bagian side post yaitu diketahui bahwasanya kayu jenis Kolek Lansek (FK=3,30), Medang (FK=2,13), dan Cempedak (FK=1,68) aman untuk jarak 2 meter sementara kayu jenis Kaliandra (FK=1,19), Nyawai (FK=1,09), tidak aman untuk jarak 2 meter.Oleh karena itu , untuk mencapai FK ≥ 1,5 harus mengikuti rekomendasi cap dan side post yaitu jarak yang aman untuk kayu jenis Kolek Lansek (1,5 meter), Medang, Kaliandra dan Cempedak (0,5 meter), sedangkan Nyawai tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai penyangga tambang bawah tanah.
RENCANA PENATAAN LAHAN PASCATAMBANG PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT CV ANUGERAH BUMI CILACAP, DESA BULUPAYUNG, KECAMATAN KESUGIHAN, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGA Ari Mustofa; Gunawan Nusanto; Nur Ali Amri
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV Anugerah Bumi Cilacap merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu andesit. Lokasi penambangan berada di Desa Bulupayung, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dengan IUP seluas 8,5 hektar. Sistem penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dengan metode kuari. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh CV Anugerah Bumi Cilacap dapat menimbulkan perubahan lingkungan, maka berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik, pada lampiran VI tentang pedoman pelaksanaan reklamasi dan pascatambang mewajibkan setiap Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi dan pascatambang.Pada akhir penambangan terdapat area seluas 2,4 ha yang belum dilakukan kegiatan reklamasi,maka perlu adanya perencanaan reklamasi pada area tersebut. Rencana reklamasi yang dilakukan meliputi penataan lahan, penanggulangan erosi, serta revegetasi. Penataan lahan dilakukan dengan meratakan lapisan tanah penutup sekitar 85 cm khususnya pada dasar kuari serta dibuat miring mengarah ke luar kuari dengan kemiringan ± 1%. Selanjutnya pada lereng akan dibuat teras bangku yang dilengkapi dengan saluran air dan tanggul. Penataan lahan pada dasar kuari dan jenjang dilakukan dengan menggunakan bulldozer Komatsu D85EX dengan produksi satu alat bulldozer sebesar 1.960 LCM/hari. Waktu yang dibutuhkan untuk mengatur bentuk lahan pascatambang adalah 15 hari. Penataan tanah penutup dilakukan dengan sistem Perataan tanah dengan dimensi lubang tanam (0,3 x 0,3 x 0,3) m. Jumlah lubang tanam sebanyak 1.315 lubang dikerjakan selama 8 hari.Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan dengan mengkombinasikan metode mekanik dan vegetatif. Pengendalian erosi secara mekanik dilakukan dengan pembuatan teras bangku dan pembuatan saluran air, sedangkan pengendalian erosi secara vegetatif dilakukan dengan revegetasi tanaman sengon sebanyak 1.315 tanaman. Pembuatan saluran air pada jenjang dan dasar kuari berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi 60˚ dikerjakan selama 8 hari. Revegetasi dilakukan dengan penanaman tanaman sengon dengan jarak tanam (4x4)m. Setelah dilakukan reklamasi terjadi penurunan laju erosi, sebelum penataan lahan dan revegetasi tergolong sangat berat (Kelas V) dengan laju erosi sebesar 991,86 ton/ha/tahun, Menjadi Ringan (Kelas II) dengan laju erosi sebesar 29,62 ton/ha/tahun.
Rancangan Teknis Penambangan Batubara di Pit Paringin Tahun 2020 dengan Target Produksi 5.700.000 Ton/Tahun di PT. Adaro Indonesia Dayang Puji Zulastri; Suyono Suyono; Priyo Widodo; Inmarlinianto Inmarlinianto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Adaro Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang terletak di Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Saat ini unit penambangan Pit Paringin PT. Adaro Indonesia akan memproduksi batubara sebanyak 5.700.000 ton/tahun, sehingga dibutuhkan suatu rancangan penambangan batubara dengan target produksi 5.700.000 ton pada tahun 2020, rancangan jalan angkut, dan kebutuhan alat muat dan alat angkut yang akan digunakan. PT. Adaro Indonesia menerapkan metode penambangan sistem tambang terbuka berupa open cut mining dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) 35.549 Ha. Berdasarkan hasil penjadwalan produksi batubara, maka batubara yang akan ditambang adalah 1.382.813 ton untuk triwulan pertama, 1.541.086 ton untuk triwulan kedua, 1.789.870 ton untuk triwulan ketiga, dan 1.484.402 ton untuk triwulan keempat. Geometri jenjang penambangan yang digunakan mengacu pada rekomendasi dari divisi geoteknik PT. Adaro Indonesia dengan tinggi jenjang 16 meter, lebar jenjang 7 meter dan sudut kemiringan jenjang tunggal 40 derajat. Alat muat yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi batubara adalah sebanyak 1 unit Excavator Hitachi EX 2500, 3 unit Excavator Komatsu PC 2000, 6 unit Excavator Caterpillar CAT 6020B dan 5 unit Excavator Caterpillar CAT 6015B. Sedangkan alat angkut yang dibutuhkan untuk mengangkut lapisan tanah penutup dan batubara adalah sebanyak 20 unit Dump Truck Komatsu HD 785 dan 78 unit Dump Truck Caterpillar CAT 777. Rancangan jalan angkut didasarkan pada data yang diperoleh dari perusahaan, yaitu lebar jalan angkut sebesar 40 meter, cross slope 2% - 4%, superelevasi 4% dan kemiringan jalan angkut (grade) adalah 8%.
EVALUASI KEBUTUHAN POMPA BERDASARKAN KEMAJUAN PENAMBANGAN FASE 8 DI PITBATU HIJAU PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA Hartono Hartono; Thereza Ataya Diaz Viera; Edy Nursanto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Pit Batu Hijau PT. Amman Mineral Nusa Tenggara yang berada pada Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sistem penambangan yang digunakan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit dan sistem penyaliran yang digunkan adalah mine drainage system dan mine dewatering system.Berdasarkan hasil analisis data curah hujan tahun 2010-2019 menggunakan metode Thomas Fiering diperoleh curah hujan rencana sebesar 24,1 mm/hari dan intensitas 8,5 mm/jam. Daerah tangkapan hujan pada Pit Batu Hijau terbagi menjadi DTH tahun 2021 dengan luas 4,27 km2, DTH tahun 2023-2024 seluas 4,7 km2 dan DTH tahun 2024-2028 dengan luas 5,87 km2. Debit air maksimum yang masuk ke ceruk pada tahun 2021-2022 sebesar 118.496 m3/hari, tahun 2023-2024 sebesar 126.875 m3/hari, pada tahun 2025- 2028 sebesar 152.286 m3/hari. Setelah melakukan simulasi pada Januari 2023 elevasi air berada pada -277,08 mRL dengan elevasi lantai dasar penambangan -270 mRL. Pada Maret 2024, elevasi air berada pada -282,04 mRL dengan elevasi lantai dasar penambangan pada -285 mRL, dan Januari 2025 elevasi air berada pada -341,72 mRL dengan elevasi lantai dasar penambangan pada -370 mRL.Dari hasil simulasi perlu adanya penambahan kapasitas pompa 0,5 line atau 600 m3/jam sebanyak 1 pompa utama Multiflo MF420E dengan 6 booster sehingga debit total menjadi 127.488 m3/hari maka elevasi air berada pada -300,5 mRL dan pada Maret 2024 elevasi air berada pada -395,43 mRL. Pada Januari 2025 diperlukan penambahan 1 booster pada masing- masing line dan 1 pompa utama elektrik Tyco dengan 7 booster maka debit pemompaannya 154.740 m3/hari dan elevasi air berada pada -401,77 mRL sehingga aman terhadap elevasi lantai dasar penambangan.
Kajian Teknis Kapasitas Jalan Angkut Tambang Di PT Multi Harapan Utama Kecamatan Loa Kulu KutaiKartanegara Kalimantan Timur Widi Ayuni Sainnur Istiqomah; Nurkhamim Nurkhamim; R. Hariyanto; Sudaryanto Sudaryanto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Multi Harapan Utama (PT MHU) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, berlokasi di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sistem penambangan di perusahaan ini adalah tambang terbuka (surface mining). Penambangan diawali dengan melakukan proses pembongkaran material yang meliputi kegiatan pengeboran dan peledakan, kemudian setelah mendapat material hasil pembongkaran berupa material batuan dan tanah penutup, dilakukan pemuatan dan pengangkutan. Material batuan dan tanah penutup yang di angkut dari Sub-Blok Belumpur akan langsung dibawa ke disposal dan untuk batubara akan di angkut ke stockpile LKCT (Loa Kulu Coal Terminal). Untuk faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping FCsf didapatkan dari data penelitian di lapangan berupa nilai frekuensi berbobot hambatan pada jalan angkut berupa kendaraan parkir atau berhenti, pejalan kaki, simpangan dan kendaraan lambat yang menghasilkan nilai bobot sebesar 33,8. Kemudian nilai dari frekuensi berbobot yang didapatkan digunakan untuk menentukan kelas hambatan yang berada pada segmen tersebut dan didapatkan hasil bahwa setiap segmen termaksud kelas VL atau kondisi khususnya adalah perkebunan, daerah belum berkembang, tidak ada kegiatan di sekitar. Kemudian kelas hambatan yang didapatkan digunakan untuk mendapatkan nilai FCsf sebesar 1,02 sehingga kapasitas jalan didapatkan sebesar 3.863,3 smp/jam atau 743 kend/jam. Untuk menghitung estimasi produksi harian yang dapat dihasilkan oleh jalan angkut tersebut ialah dengan menghitung kecepatan rata-rata kendaraan sepanjang 38,7 km dan kecepatan rata-rata sebesar 34,48 km/jam. Jam kerja efektif harian adalah 15,63 jam/hari ritase sebanyak 5 ritase sehingga didapatkan jumlah estimasi produksi harian yang dapat dihasilkan adalah sebesar 16.391 ton/hari dan 491.718 ton/bulan.
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG BATUBARA PT. MANGGALA USAHA MANUNGGAL JOBSITE PT. BARA ANUGERAH SEJAHTERA MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN Maura Salsabila; Suyono Suyono; Eddy Winarno
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan analisis data curah hujan harian selama 10 tahun (2010-2019), diperoleh curah hujan rencana sebesar 132,11 mm/hari. Berdasarkan perhitungan dengan rumus Mononobe, didapatkan intensitas curah hujan sebesar 45,79 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun yang didapatkan berdasarkan perhitungan persen resiko hidrologi. Luas daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi tiga, sebagai berikut : DTH I = 0,0913 km2, DTH 2 = 0,5944 km2, DTH 3 = 0,2346 km2. Total debit air limpasan sebesar 9,55 m3/detik.Sistem pemompaan menggunakan pompa KSB DND H150 dengan kebutuhan total head sebesar 74,52 meter dan Selwood H150 70,80 meter. Sistem pemipaan menggunakan pipa HDPE (High Density Polythilene) dengan ukuran diameter pipa 8 inch sepanjang 372 meter dan 407 meter. Pada saat penelitian sistem pemompaan tidak berjalan kontinu karena TSS yang tinggi pada kolam pengendapan. Sehingga dibentuk sebuah kolam pengendapan 1 untuk mengendapkan sebagian material padat yang terikut oleh air dari ceruk sebelum memasuki kolam pengendapan. Kolam pengendapan terdiri dari 1 kompartemen dengan kapasitas total 1.125 m3 dengan waktu pengerukan setiap 116 hari sekali.
RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING DI KUARI XII-XIII PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk CILACAP SELATAN, KABUPATEN CILACAP, PROVINSI JAWA TENGAH Indra Nur Fauzi; Eddy Winarno; Hartono Hartono
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri semen yang terletak di Desa Karang Talun, Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk memenuhi kebutuhan bahan baku semen dengan melakukan penambangan batugamping di Nusa Kambangan. PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk sedang melakukan penambangan batugamping pada kuari XII. Untuk menjaga agar kebutuhan batugamping sebagai bahan baku semen setiap tahun tetap terpenuhi, maka akan dilakukan pembukaan kuari XIII.Permasalahan pada penelitian ini adalah PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk belum memiliki rancangan teknis penambangan pada kuari XII-XIII. Metode penyelesaian masalah dilakukan dengan pengolahan data sekunder yang meliputi perencanaan produksi batugamping selama 19 tahun, perancangan penambangan batugamping di kuari XII-XIII selama 19 tahun, dan perhitungan kebutuhan alat muat dan angkut yang akan digunakan setiap tahun.Produksi batugamping pada daerah penelitian dilakukan selama 19 tahun dengan target produksi 4.160.000 ton per tahun. Pada tahun pertama sampai tahun ke delapan belas produksi batugamping sebanyak 4.160.000 ton dapat terpenuhi. Pada tahun ke sembilan belas dilakukan penambangan sisa cadangan batugamping sebanyak 2.763.241 ton.Perancangan penambangan batugamping di kuari XII-XIII dirancang dengan geometri jenjang penambangan untuk tinggi jenjang adalah 10m, lebar jenjang 5m, sudut kemiringan jenjang tunggal 70o dan sudut kemiringan jenjang keseluruhan 51o. Kegiatan penambangan dilakukan dengan menggunakan alat muat yaitu wheel loader 990 H dan alat angkut yaitu dump truck 773 E. Kebutuhan wheel loader setiap tahun tetap yaitu 2 unit dan kebutuhan dump truck mengalami penambahan dan pengurangan dari 6 unit sampai 10 unit sesuai dengan jarak yang ditempuh dump truck dari front penambangan sampai crusher.
RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATUBARA TAHUN 2021-2027 DI PIT BLOK SEPASO, PT PERKASA INAKAKERTA SITE BENGALON, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Idzni Afif Izdihar; Peter Eka Rosadi; Wawong Dwi Ratminah
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlu adanya rancangan sistem penyaliran tambang yang memadai agar operasi penambangan dapat berjalan dengan baik. Rancangan saluran terbuka 1 memiliki dimensi B) = 9,10 m, (b) = 3,02 m, (h) = 3,04 m dan panjang dinding saluran = 4,34 m. Rancangan saluran terbuka 2 (B) = 13,32 m, (b) = 4,42 m, (h) = 4,45 m dan panjang dinding saluran = 6,29 m. Rancangan saluran terbuka 3 (B) = 8,92 m, (b) = 2,96 m, (h) = 2,98 m dan panjang dinding saluran = 4,21 m. Rancangan saluran terbuka pada Pit 81W (B) = 1,20 m, (b) = 1,20 m, (h) = 0,28 m dan panjang dinding saluran = 0,59 m. Rancangan saluran terbuka pada Pit 105 (B) = 1,20 m, (b) = 1,20 m (h) = 0,28 m dan panjang dinding saluran = 0,59 m. Rancangan volume ceruk pada tahun 2021 pada Pit 81WA 10,891.90 m³, Pit 81W-B = 5.904,18 m³, Pit 81W-C = 3.557,43 m³, dan Pit 93 = 13,976.71 m³, Pit 95 = 35,366.23 m³. Tahun 2022 pada Pit 93 = 23,470.11 m³ dan Pit 105 = 21,200.10 m³. Tahun 2023 pada Pit 81W-A 46,499.40 m³ dan Pit 81W-B = 5,904.18 m³. Tahun 2024 pada Pit 105 = 37.3645,2 m³. Tahun 2025 pada Pit 81W-B = 68.590.45 m³. Tahun 2026 pada Pit 105 = 37,349.37 m³. Tahun 2027 pada Pit 81W = 86.550,40 m3. Pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari ceruk menuju kolam pengendapan menggunakan pompa jenis Multiflo 380 dan Pioneer PP128S22. Rancangan kolam pengendapan diperlukan 5 kompartemen dengan volume total sebesar 24.750 m3. Waktu pengerukan kolam pengendapan dilakukan setiap 8 bulan 7hari.
Rancangan dan Rencana Jalan Angkut dari Stock Yard Menuju Lokasi Proyek Di PT. Tbek Engineering Desa Limpung Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Jawa Tengah Citra Ardyan Syah; Kresno Kresno; Dwi Poetranto W. A
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan merupakan tahap awal dalam kegiatan pertambangan yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum dimulainya penambangan, salah satunya adalah mengenai jalan yang akan digunakan sebagai akses pengangkutan. Permasalahan yang ada pada lokasi penelitian belum adanya perencanaan mengenai sarana maupun prasarana dan analisa terhadap jalan yang dilakukan, yaitu perancangan mengenai geometri jalan angkut dan dimensi saluran terbuka serta analisa terhadap kapasitas jalan.
ANALISIS PRODUKTIVITAS UNIT PEREMUK ANDESIT DI PT HARMAK INDONESIA KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bakti Anugrah Hakim; Untung Sukamto; Indun Titisariwati; Tri Wahyuningsih
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Harmak Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang penambangan dan peremukan andesit. Pabrik peremukan andesit ini terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara teknis penyebab unit peremuk belum mencapai target produksi yang ditetapkan yaitu sebesar 850ton/hari. Produksi yang dihasilkan saat ini sebesar 620,3ton/hari dengan material yang dihasilkan yaitu produk ukuran - 20+10mm sebesar 47,18% atau 50,28ton/jam, -10+5mm sebesar 26,84% atau 28,61ton/jam dan -5mm sebesar 25,98% atau 27,69ton/jam. Target produksi yang diharapkan sebesar 850ton/hari dengan rincian produk ukuran - 20+10mm sebesar ≥46% atau ≥ 382,5ton/hari, -10+5mm ≥27% atau ≥ 212,5ton/hari dan -5mm sebesar ≤27% atau ≤ 229,5ton/hari. Berdasarkan rincian data tersebut dapa diketahui bahwa target produksi harian belum tecapai. Perbaikan yang dilakukan yaitu memaksimalkan jumlah umpan yang di produksi oleh pabrik peremuk sehingga efektivitas alat menjadi maksimal. Selain itu, untuk meningkatkan produk harian perlu dilakukan perbaikan pada waktu hambatan kerja yang masih terlalu banyak sehingga dapat meningkatkan waktu kerja efektif. Setelah dilakukan perbaikan dengan menambah umpan, direncanakan target produksi harian dapat tercapai dengan jumlah 128,42ton/jam atau 875,82ton/hari dengan rincian produk -20+10mm sebesar 60,14ton/jam atau 46,83%, -10+5mm sebesar 34,92ton/jam atau 27,19%, dan -5mm sebesar 33,36ton/jam atau 25,98%. Adapun untuk waktu kerja efektif dapat ditingkatkan secara bertahap dengan mengurangi waktu hambatan yang dapat dihindari dengan berpatokan pada waktu hambatan terkecil pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 145menit/hari dimana terjadi pengurangan sebesar 16menit/hari. Sehingga waktu kerja efektif meningkat menjadi 480,82menit/hari atau 7,1jam/hari. Dengan demikian produksi perhari menjadi 911,78ton/hari.

Page 1 of 2 | Total Record : 15